Sabtu, 22 November 2014

GEOGRAFI

PENGANTAR GEOGRAFI

Assalamualaikum... !!!

kali ini saya akan berbagi pengetahuan tentang kebumian melalui kajian geografi. Sesungguhnya untuk mempelajari suatu fenomena-fenomena yang terjadi di permukaan bumi tidak hanya melalui kajian geografi saja. Untuk mengaji fenomena-fenomena tersebut, geografi selalu berkaitan dengan ilmu-ilmu lain. Misalkan untuk mengaji suatu permasalahan persebaran penduduk, diperlukan ilmu sosiologi dan demografi.

Geografi adalah kajian tentang fenomena-fenomena yang terjdi di permukaan bumi yang kaitannya dengan melakukan pendekatan kelingkungan, kewilayahan dalam konteks keruangan. Untuk lebih jelas mengenai kajian geografi, dapat dilihat pada peta konsep berikut:



Objek material geografi merupakan bentuk dari ontologi atau hal yang dikaji dalam ilmu geografi. Hal yang dikaji dalam geografi secara umum dibedakan menjadi dua, yaitu aspek fisik dan aspek sosial. Aspek fisik yang dikaji dalam geografi, yaitu ”bentang alam” yang terdiri dari komponen:litosfer (relief bumi, mineral, jenis batuan, dan tanah), atmosfer (cuaca dan iklim), hidrosfer (perairan darat dan laut), sertabiosfer (hewan). Aspek sosial (antroposfer) yang dikaji dalam geografi, yaitu ”bentang budaya” yang terdiri dari unsur: kondisi sosial, ekonomi, politik, budaya, dan tata ruang. Ditinjau dari spesifikasi kajian tersebut, objek material geografi relatif kompleks. Agar tidak tumpang tindih dengan kajian disiplin ilmu yang lain, maka diperlukan pembatasan lingkup kajian.






Objek formal geografi merupakan wujud dari epistimologi atau cara geografi dalam mengkaji objek material. Tata cara geografi dalam mengkaji suatu objek dilandasi oleh tiga pertimbangan dasar, yaitu: 
1) bagaimana menelaah (menentukan sudut pandang) suatu fenomena secara objektif dan komprehensif (lengkap)?; 
2) bagaimana merumuskan pola penalarandalam mengkajisuatu fenomena secara logis dan rasional?; dan 
3) bagaimana kerangka berpikir yang tepat untuk memahami karakteristik dan hubungan antar fenomena? 
Penerapan ketiga pertimbangan dasar tersebut diwujudkan dalam bentuk: pendekatan (mewakili cara memahami/memandang suatu fenomena), prinsip (mewakili pola dasar penalaran), dan konsep geografi (mewakili kerangka pemahaman). 

Sekiranya itu saja sementara yang dapat saya share kepada saudara-saudara, tentu tulisan ini masih jauh dari kesempurnaan. oleh karena itu pembaca diharapkan lebih teliti dan selektif dalam mengaji suatu ilmu. Saya sangat berterimakasih jika pembaca memberikan sanggahan ataupun komentar mengenai tulisan ini agar menjadi lebih baik lagi.