PENGANTAR GEOGRAFI
Assalamualaikum... !!!
kali ini saya akan
berbagi pengetahuan tentang kebumian melalui kajian geografi. Sesungguhnya
untuk mempelajari suatu fenomena-fenomena yang terjadi di permukaan bumi tidak
hanya melalui kajian geografi saja. Untuk mengaji fenomena-fenomena tersebut,
geografi selalu berkaitan dengan ilmu-ilmu lain. Misalkan untuk mengaji suatu
permasalahan persebaran penduduk, diperlukan ilmu sosiologi dan demografi.
Geografi
adalah kajian tentang fenomena-fenomena yang terjdi di permukaan bumi yang
kaitannya dengan melakukan pendekatan kelingkungan, kewilayahan dalam konteks
keruangan. Untuk lebih jelas mengenai kajian geografi, dapat dilihat pada peta
konsep berikut:
Objek material geografi merupakan bentuk dari ontologi atau hal yang dikaji dalam
ilmu geografi. Hal yang dikaji dalam geografi secara umum dibedakan menjadi
dua, yaitu aspek fisik dan aspek sosial. Aspek fisik yang dikaji dalam
geografi, yaitu ”bentang alam” yang terdiri dari komponen:litosfer (relief
bumi, mineral, jenis batuan, dan tanah), atmosfer (cuaca dan iklim), hidrosfer
(perairan darat dan laut), sertabiosfer (hewan). Aspek sosial (antroposfer)
yang dikaji dalam geografi, yaitu ”bentang budaya” yang terdiri dari unsur:
kondisi sosial, ekonomi, politik, budaya, dan tata ruang. Ditinjau dari
spesifikasi kajian tersebut, objek material geografi relatif kompleks. Agar
tidak tumpang tindih dengan kajian disiplin ilmu yang lain, maka diperlukan
pembatasan lingkup kajian.
Objek formal
geografi merupakan wujud dari
epistimologi atau cara geografi dalam mengkaji objek material. Tata cara
geografi dalam mengkaji suatu objek dilandasi oleh tiga pertimbangan dasar,
yaitu:
1) bagaimana menelaah (menentukan sudut pandang) suatu fenomena secara
objektif dan komprehensif (lengkap)?;
2) bagaimana merumuskan pola
penalarandalam mengkajisuatu fenomena secara logis dan rasional?; dan
3)
bagaimana kerangka berpikir yang tepat untuk memahami karakteristik dan
hubungan antar fenomena?
Penerapan ketiga pertimbangan dasar tersebut
diwujudkan dalam bentuk: pendekatan (mewakili cara memahami/memandang suatu
fenomena), prinsip (mewakili pola dasar penalaran), dan konsep geografi
(mewakili kerangka pemahaman).
Sekiranya itu saja sementara yang dapat saya share kepada
saudara-saudara, tentu tulisan ini masih jauh dari kesempurnaan. oleh karena
itu pembaca diharapkan lebih teliti dan selektif dalam mengaji suatu ilmu. Saya
sangat berterimakasih jika pembaca memberikan sanggahan ataupun komentar
mengenai tulisan ini agar menjadi lebih baik lagi.